Mengapa Menanam Tomat di Rumah?
Tomat adalah salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan dan cepat memberikan hasil. Anda tidak memerlukan lahan luas; pot, polybag, atau halaman kecil sudah cukup. Selain itu, tomat kaya akan vitamin C, likopen, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Dengan menanam sendiri, Anda bisa memastikan kualitasnya lebih organik tanpa bahan kimia berlebihan.
Memilih Bibit Tomat yang Berkualitas
Kunci utama keberhasilan adalah pemilihan bibit. Pilihlah bibit dari varietas unggul yang tahan penyakit, misalnya varietas Servo, Ratna, atau Permata. Bibit bisa dibeli di toko pertanian atau dibuat sendiri dari biji tomat matang yang berkualitas.
Tips praktis memilih bibit:
- 
Pastikan biji berwarna coklat tua, bukan pucat. 
- 
Rendam biji dalam air; buang yang mengapung karena biasanya tidak berkualitas. 
- 
Pilih bibit bersertifikat bila memungkinkan. 
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang ideal untuk tomat adalah campuran tanah gembur, pupuk kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Media ini memastikan sirkulasi udara dan drainase baik, sehingga akar tidak mudah busuk.
| Bahan | Fungsi Utama | Perbandingan | 
|---|---|---|
| Tanah gembur | Menyediakan unsur hara | 2 | 
| Pupuk kompos | Sumber nutrisi alami | 1 | 
| Pasir | Meningkatkan porositas | 1 | 
Tambahkan dolomit jika pH tanah terlalu asam. pH ideal untuk tomat adalah 5,5–7.
Teknik Penyemaian Bibit
Semaikan bibit di tray semai atau polybag kecil. Tanam bibit sedalam 0,5 cm dan tutup tipis dengan tanah. Siram dengan sprayer halus agar tanah tetap lembab.
Setelah 7–10 hari, bibit biasanya mulai berkecambah. Biarkan hingga berdaun 4–5 helai sebelum dipindahkan ke media tanam utama.
Penanaman di Pot atau Lahan
Pindahkan bibit dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Jika menggunakan pot, pilih diameter minimal 30 cm.
Jarak tanam di lahan idealnya 50–60 cm agar tanaman tidak berebut nutrisi. Setelah ditanam, siram secukupnya dan letakkan di tempat yang mendapat sinar matahari 6–8 jam sehari.
Perawatan Harian Tanaman Tomat
Tomat memerlukan perawatan rutin agar tumbuh optimal. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan:
1. Penyiraman
- 
Siram dua kali sehari di musim kemarau, sekali sehari di musim hujan. 
- 
Gunakan air secukupnya; hindari genangan air. 
2. Pemupukan
Pupuk organik cair bisa diberikan seminggu sekali. Pupuk NPK dengan dosis ringan juga bisa digunakan setiap 2–3 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan buah.
3. Penyiangan
Cabut gulma di sekitar tanaman agar tidak mengganggu penyerapan nutrisi.
4. Pemangkasan
Pangkas tunas liar (suckers) yang tumbuh di antara batang utama dan cabang. Ini membantu tanaman fokus berbuah, bukan hanya menumbuhkan daun.
Mengatasi Hama dan Penyakit
Hama seperti kutu daun atau ulat sering menyerang tanaman tomat. Gunakan pestisida nabati seperti larutan bawang putih atau daun mimba.
Untuk penyakit layu bakteri, pastikan drainase baik dan jangan terlalu sering menyiram. Jika ada tanaman yang terinfeksi parah, sebaiknya dicabut agar tidak menular ke tanaman lain.
Tips Agar Tomat Berbuah Lebat
- 
Berikan pupuk kalium saat tanaman mulai berbunga. 
- 
Gunakan ajir atau penyangga agar batang tidak rebah. 
- 
Lakukan penyerbukan manual dengan menggoyangkan bunga ringan-ringan di pagi hari. 
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Berapa lama tomat bisa dipanen?
Umumnya 80–100 hari setelah tanam.
2. Apakah tomat bisa ditanam di musim hujan?
Bisa, asalkan drainase baik dan tidak tergenang air.
3. Apakah pupuk kimia wajib?
Tidak wajib, tetapi kombinasi organik dan anorganik sering memberikan hasil terbaik.
Sumber Belajar Tambahan di z-digitalitu
Untuk informasi digital marketing pertanian dan tips berkebun lainnya, Anda bisa mengunjungi z-digitalitu. Di sana banyak artikel bermanfaat tentang teknologi, pertanian, hingga pemasaran hasil kebun secara online.

